Liga Indonesia IV musim 1997- 1998,bisa dikatakan jadi awal era keterbukaan Persib Bandung kepada pemain yang berasal dari luar binaan klub-klub amatir yang pernah menjadi anggota Persib.
Di Ligina IV, Maung Bandung melakukan transformasi menyangkut kebijakan perekrutan pemain yang tak lagi mengandalkan tenaga-tenaga lokal hasil didikan sejumlah klub amatir di Kota Bandung dan Jawa Barat. Saat itu,sejumlah pemain asal luar Jabar dan bukan asli binaan Maung Bandung mendominasi skuad Persib yang diarsiteki Nandar Iskandar.Seperti M Halim dan Khair Rifo yang direkrut dari PSMS Medan.
Kemudian, Peri Sandria dan Surya Lesmana (dari Bandung Raya),Gatot Indra (Barito Putra) dan Iskandar (Persija Jakarta). Persib mempertegas keterbukaan pada Ligina IX musim 2003,ketika pengurus memutuskan untuk merekrut sejumlah tenaga impor dari Polandia.Namun, keterbukaan Maung Bandung ternyata sejauh ini belum sebanding dengan prestasi klub yang tak kunjung kembali mencicipi gelar juara sejak Ligina 1994/1995. Sikap terbuka Persib ini,tak jarang membuat potensi pemain-pemain muda menjadi terlupakan dan terdepak. Persib selalu menyadarinya setelah pemain yang dibuang mampu berkembang pesat di klub lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar